Translate

Kamis, 22 Mei 2014

Terjemah BISMILLAH part2

dimana kalimat tersebut terangkai atau tersusun dari 19 huruf, dan telah kita bahas akan makna-makna dari 19 huruf tersebut. Dan terdapat juga makna lain bahwa jumlah pintu neraka terdapat 19 pintu, dan setiap pintu itu dijaga oleh malaikat Zabaniah sebanyak 19 malaikat sebagaimana yang disebutkan di dalam firman Allah subhanahu wata’ala QS. Al Muddatssir. Disebutkan dalam tafsir Al Imam Qurthubi bahwa sayyidina Ali bin Abi Thalib kw berkata terhdap seseorang yang sedang menulis basmalah : “perindahlah tulisannya (lafazh basmalah) maka Allah subhanahu wata’ala akan mengampuni dosamu”. Adapun maksud memperindah disini adalah memperindah dengan niat, dan menikmati betapa indahnya Allah subhanahu wata’ala, serta mengagungkan Allah subhanahu wata’ala. Teriwayatkan juga bahwa sayyidina Ali Zainal Abidin As Sajjad ibn Husain ibn Ali ibn Abi Thalib, cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : “ Jika kalian ingin selamat dari 19 malaikat zabaniah yang menjaga pintu neraka yang senantiasa memanggil nama-nama para pendosa, maka perbanyaklah membaca Bismillahirrahmaanirrahim” karena kekuatan malaikat Zabaniah sebagaimana disebutkan dalam salah satu riwayat bahwa ia memiliki 70.000 tangan, sehingga tangnnya itu dapat mengambil 70.000 pendosa untuk dilemparkan ke neraka. Dan disebutkan dalam sebuah riwayat yang shahih bahwa Allah subhanahu wata’ala menjadikan bentuk tubuh mereka menjadi sangat besar, sehingga gigi geraham mereka seperti gunung uhud dan dimasukkan ke dalam neraka, tempat orang-orang yang dimurkai Allah subhanahu wata’ala. Adapun kekuatan malaikat Zabaniah setiap kali akan melemparkan para pendosa malaikat itu berasal dari ucapan bismillahirrahmanirrahim sehingga bergeraklah 70.000 tangannya untuk mengambil 70.000 pendosa dan dimasukkan ke dalam neraka, begitu juga kekuatan api neraka berasal dari lafazh bismillahirrahmanirrahim, sehingga Al Imam Ali Zainal Abidin berkata jika seseorang ingin selamat dari malaikat zabaniyah dan selamat panggilan api neraka maka perbanyaklah mengucapkan bismillahirrahmanirrahim. Hamba-hamba shalih yang beriman yang ketika akan melintas di jembatan (Shiraat), maka api neraka jahannam berteriak : “ Melintaslah secepatnya wahai hamba Allah, cahaya kalian membakarku”

Cahaya yang ada pada hamba-hamba tersebut adalah cahaya dari sunnah dan tuntunan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, cahaya sujud, cahaya ruku’, yang merupakan cahaya ibadah yang termulia dari segenap ibadah, yaitu cahaya shalat yang mana diawali dengan Bismillahirrahmanirrahim. Maka cahaya hamba-hamba Allah yang mulia tersebut justru mampu membakar api neraka, demikian rahasia kemuliaan para shalihin, semoga kita termasuk ke dalam golongan mereka yang melintasi jembatan shirat tanpa melihat atau mendengar deruan api neraka, sebab begitu cepatnya melintas di jembatan shirat.

Allah subhanahu wata’ala berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِنَّا الْحُسْنَى أُولَئِكَ عَنْهَا مُبْعَدُونَ ، لَا يَسْمَعُونَ حَسِيسَهَا وَهُمْ فِي مَا اشْتَهَتْ أَنْفُسُهُمْ خَالِدُونَ

( الأنبياء : 101-102 )

“Sesungguhnya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka, mereka tidak mendengar sedikit pun suara api neraka, dan mereka kekal dalam menikmati apa yang diingini oleh mereka. ”. ( QS. Al Anbiyaa : 101-102 )

Mereka adalah orang-orang yang senantiasa meminta kepada Allah subhanahu wata’ala husnul khatimah, yaitu wafat dalam keadaan yang baik dan dalam ikatan kuat Laa ilaaha illallah Muhammadun Rasulullah. Dimana mereka akan dijauhkan dari api neraka bahkan mereka tidak akan mendengar desis api neraka apalagi gemuruhnya, padahal gemuruh api neraka terdengar dari 100 tahun perjalanan, mereka adalah orang-orang yang mencintai Allah subhanahu wata’ala dan sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda :

اَلْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ

“ Seseorang bersama orang yang dicintainya di hari kiamat”

Maka seharusnyalah seorang muslim menjadikan idolanya adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dijelaskan di dalam tafsir At Thabari bahwa Allah subhanahu wata’ala sebelum mengajarkan hukum-hukum syariat, yang berupa perintah atau larangan dan lainnya maka hal tersebut terlebih dahulu diawali dengan kalimat basmalah ; bismillahirrahmanirrahim. Oleh sebab itu sebagaimana yang terdapat dalam hadits-hadits bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selalu mengucapkan Basmalah dalam setiap gerak-gerik beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun dalam perbuatan dosa atau maksiat janganlah diawali dengan basmalah. Karena seseorang yang senantiasa mengucapkan basmalah dalam setiap perbuatannya (bukan maksiat) maka berarti ia telah mengawali ibadah atau perbuatannya dengan hal yang diridhai Allah subhanahu wata’ala, yaitu nama Allah subhanahu wata’ala, sehingga setiap perbuatan yang dilakukan terikat dengan keridhaan Allah subhanahu wata’ala. Dengan makna yang lebih dalam bahwa selayaknya setiap orang tidak melakukan suatu perbuatan kecuali diawali dengan basmalah, yang seakan-seakan ia berkata : “aku tidak memulai sesuatu perbuatan kecuali dengan nama Mu Ya Allah, awal dari setiap perbuatanku selalu dengan nama-Mu Ya Allah”. Disebutkan dalam salah satu riwayat yang tsiqah yang disampaikan oleh guru mulia Al Musnid Al Arif billah Al Habib Umar bin Hafizh tentang salah satu hikayah dimana seorang wanita shalihah yang senantiasa mengucap Basmalah dalam segala perbuatannya, sehingga seorang tetangganya merasa jengkel dengan perbuatannya dan menanyakan kepadanya mengapa ia selalu mengulang-ulang kalimat tersebut, maka wanita itu menjawab bahwa jika akan terjadi musibah dan aku selalu mengucap Basmalah dalam setiap perbuatan tersebut maka Allah subhanahu wata’ala akan menjauhkan musibah tersebut dariku. Maka tetangganya itu berniat buruk kepadanya, kemudian ia menghadiakan kepadanya panci yang berisi makanan yang telah diberi racun, untuk menguji pakah ucapan wanita tersebut benar bahwa ia akan dijauhkan dari musibah sebab bacaan basmalah. Kemudian wanita itu membawa panci ynag berisi makanan itu ke rumahnya dan membuka tutup panci tersebut dengan mengucapkan Basmalah, yang kemudian Allah subhanahu wata’ala merubahnya menjadi makanan yang nikmat. Kemudian wanita itu keluar menemui tetangga yang memebrinya hadiah makanan itu dan berterima kasih kepadanya karena telah memberinya makanan yang nikmat, maka tetangga itu terkejut dan heran kemudian berkata : “Bagaimana engkau menyukai makanan yang aku berikan kepadamua?”, lalu wanita itu masuk ke dalam rumahnya, mengambil dan menunjukkan makanan itu kepada tetangganya, tetangga itu pun kaget dari keagungan kalimat Bismilllahirrahmanirrahim. Al Imam At Thabari berkata bahwa nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam selalu mengawali dengan basmalah dalam setiap gerak-geriknya, maka selayaknyalah kita mencontoh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mengawali dengan Bismillahirrahmanirrahim dalam setiap gerak gerik kita, selain perbuatan dosa atau maksiat. Sehingga perbuatan-perbuatan mubah yang kita lakukan akan mendapatkan pahala sebab diawali dengan basmalah, yang mana perbuatan-perbuatan tersebut berarti terikat dengan nama dan keridhaan Allah subhanahu wata’ala. Semoga Allah subhanahu wata’ala melimpahkan kepada kita cahaya keluhuran Bismillahirrahmanirrahim.

Al Imam At Thabari juga berkata bahwa makna kalimat باسم , huruf ب bermakna بهاء الله (kewibawaan Allah), س bermakna سناؤه (cahaya Allah) , dan م bermakna مملكته ( Kerajaan Allah). Dimana Allah subhanahu wata’ala memulai alam ini dari tiada, yang ada hanya kewibawaan Allah subhanahu wata’ala, kemudian Allah subhanahu wata’ala menciptakan seluruh alam semesta dengan cahaya-Nya sehingga terciptalah kerajaan Allah subhanahu wata’ala, demikianlah kejadian alam semesta dari tiada, dan hal tersebut dipadu oleh Allah dalam kalimat باسم yang kemudian dipadu dengan lafzh aljalalah الله . Itulah sebagian dari rahasia keagungan makna kalimat باسم الله yang bermakna “demi/dengan nama Allah”, atau “nama Allah” sedangkan huruf ba’ hanya sebagai huruf tambahan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar